Bedanya Penyanyi Dangdut, Dokter Gigi dan Wartawan

lagi foto bareng sama peserta pelatihan dasar jurnalistik

Ini hanyalah sebuah intermezo. Pertanyaan ini pernah aku dapatkan ketika mengikuti sekolah jurnalistik yang diadakan PWI Jambi ketika moment Hari Pers Nasional pada 2012 lalu.

Cukup simpel kelihatanya pertannya, tapi ternyata ada 40 orang lebih yang mengikuti sekolah jurnalistik ketika itu, tak ada yang bisa menjawab pertanyaan ini.

“Kau tahu, apa bedanya penyanyi dangdut, dokter gigi dan wartawan?” kata Bang Mursyid, Ketua PWI Jambi, yang tiba-tiba mengajukan pertanyaan itu di sela-sela menunggu pemateri dari Jakarta.

Banyak yang mencoba menjawab, ada yang yakin dan ada pula yang setengah yakin setengah tidak, berebut pula jawabnya. Tapi apa hasilnya? Tak ada yang bener.

Setelah dibuat penasaran, akhirnya, Sang pembuat pertanyaan dengan sedikit bangga menjawab sendiri pertanyaan yang diberikan ke peserta.

“Sebenernya ini bukan serius, kalian tak usahlah terlalu tegang menjawabnya. Ini jawabannya mudah kali. Bedanya penyanyi dangdut, dokter gigi dan wartawan, adalah, penyanyi dangdut itu mencari uang dari mulutnya. Kalau dokter gigi, mencari uang dari mulut orang lain, dan wartawan, mencari uang dari mulut ke mulut” grgrrrrrrrrr. Sontak peserta senyum-senyum dan bahkan ada yang sampai tertawa ngakak.

Pertanyaan ini, kemudian menginspirasi saya. Ketika beberapa hari lalu saya memberikan materi mengenai “Pelatihan Dasar Jurnalistik”, di hadapan puluhan siswa MAN 2 Pati, kemudian pertanyaan serupa saya lemparkan ke peserta, untuk mencairkan suasana.

Dengan PD-nya, saya iming-imingi mereka uang Rp 20 ribu bagi yang bisa menjawab pertanyaan ini. Maunya sih Rp 100 ribu, takutnya ada yang bisa jawab. Lha di dompet tinggal Rp 120 ribu. He...he....

Seperti yang saya perkirakan, mereka antusias untuk menjawab pertanyaan yang saya kasih. Ada yang menjawab, beda dari ketiganya adalah profesinya, ada juga bilang cara kerjanya dan lain-lain.

“Hualah” batinku. Sama kayak kami dulu, plongak-plongok ketika dikasih pertanyaan ini.
Setelah semuanya menyerah, pada saatnya saya, agak membusungkan dada untuk menjelaskan pertanyaan saya sendiri. Karena saya tahu, uang Rp 20 ribu saya nggak jadi melayang. Alhamdulillah to....he..he...

Akhirnya, saya bisa balas dendam dengan pertanyaan ini.

Sorry ya adek-adek, uangnya saya kantongi lagi....Please, aku ora pelit, tapi ngirit.